Kuningan, – BIN808.COM || Masuknya tahun ajaran baru di lembaga pendidikan mulai di tingkat SD, SMP, hingga yang menjadi prioritas penerima Dana Bantuan Oprasional Sekolah <BOS> masih terbebani, sedangkan banyak oknum menyibukan diri meraup keuntungan dengan mejual lembar kerja siswa <LKS> kepada peserta didik atau siswa hingga tak jarang beberapa oknum nekad melalaikan permendiknas No 2 tahun 2008 tentang buku, terkait larangan sekolah mejual atau mengecerkan buku kepada siswa sudah jelas dipasal 11 . 7 Agustus 2024.
Penjualan buku, dan Lembar Kerja Siswa (LKS) juga marak terjadi setiap ajaran baru bahkan setiap berganti semester. Walau dikatakan tidak wajib, namun para murid mau tidak mau harus membeli karena banyak tugas yang diberikan lewat LKS tersebut.
Orang tua siswa yang enggan dipublikasikan berpendapat“Sedangkan sekarang honorer sudah berkurang dan DANA BOS di naikan, “KOK” masih menjual LKS lantas Dana bos itu buat apa sih? Fasilitas sekolah juga nggak ada perubahan sama sekali “ ketus AT.
Di antaranya sekolah SDN 1 SINDANG kec lebak wangi kab kuningan contohnya, masih menjual LKS kepada peserta didik sebesar Rp.70,000/siswa dan ada juga pungutan-pungutan lainya seperti pungutan parkiran sebesar Rp.12,000/tahun, uang piket 2000/minggu. Keluh AT
Sebagaimana diketahui, sekolah negri maupun swasta dilarang melakukan praktek jual beli buku LKS. Larangan tersebut diatur tegas di pasal 18 1a peraturan pemerintah <PP> NO.17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pedidikan yang meyertakan pendidik dan tenaga kependidikan baik perorangan maupun kolektif, dilarang menjual buku pelajaran. LKS, perlengkapan bahan ajar, seragam sekolah kepada peserta didik.
Hal ini jelas atas informasi langsung dari orang tua siswa bahwa sekolah tersebut telah mengabaikan aturan permendiknas dan peraturan pemerintah, bahwa betul adanya sekolah tersebut telah menjual belikan buku LKS kepada peserta didik.
Namun sayang kepala sekolah SDN 1 sindang Ibu Maryam hingga berita ini di langsir belum bisa ditemui untuk dikonfirmasi terkait dugaan menjual belikan buku lks dan pungutan –pungutan lainya yg menjadi keluhan orang tua siswa dengan alasan, kata beberapa guru, “bahwa kepala sekolah lagi ada kegiatan diluar” .<kim>