Generasi Muda Dan Waktu

Posted by : Setyatuhu Paramarta June 28, 2025 Tags : SobatPena BIN808 , Sobat Pena , generasi muda

SobatPenaBIN808.COM || Apabila kita melihat di medsos, banyak pelajar kita, para generasi muda yang menyia-nyiakan waktunya hanya untuk kesenangan. Mereka tenggelam dalam hiburan tanpa batas, scroll video tanpa henti, mengikuti tren yang datang dan pergi, hingga larut dalam candu popularitas semu yang diukur dengan jumlah likes dan followers.

Padahal, waktu adalah aset paling berharga yang tak bisa diulang. Masa muda adalah fase emas untuk menanam ilmu, membentuk karakter, dan membangun masa depan. Namun banyak yang belum menyadari bahwa setiap detik yang terbuang tanpa makna, sejatinya adalah kesempatan yang hilang untuk bertumbuh, belajar, dan memberi dampak baik pada diri maupun lingkungan.

Bukan berarti kita tak boleh bersenang-senang, namun ketika kesenangan menjadi tujuan hidup dan mengaburkan visi masa depan, maka kita sedang menyiapkan kehampaan. Generasi muda seharusnya menjadi agen perubahan, bukan hanya penonton dalam hiruk-pikuk digital.

Maka tugas kita semua, para orang tua, guru, masyarakat, dan pelaku spiritual, adalah membimbing mereka, bukan dengan marah atau menghakimi, melainkan dengan memberi teladan, mengajak berdialog, dan menunjukkan bahwa hidup yang bermakna adalah hidup yang dijalani dengan kesadaran, tujuan, dan cinta pada proses pertumbuhan.
Karena masa depan tidak dibentuk oleh yang paling viral, tetapi oleh yang paling sadar.

Baca Juga :  Fenomena Mati Suri Sebagai Jalan Mengenal Alam Akhirat (Series 3)

Jangan sampai perbuatan mereka dibiarkan. Apabila hal ini terus-menerus terjadi tanpa arahan dan pembinaan yang benar, maka ke manakah negeri ini akan menuju? Di masa depan, negeri ini bisa saja dipimpin oleh generasi muda yang hanya pandai berjoget di media sosial, namun tak memiliki kedalaman berpikir, tak mengenal jati diri, dan tak mengedepankan pendidikan serta nilai-nilai luhur bangsa.

Bangsa besar tidak dibangun oleh tarian viral, tapi oleh gagasan besar. Masa depan tidak ditentukan oleh popularitas semu, tetapi oleh kualitas moral, intelektual, dan spiritual para pemimpinnya. Jika sejak muda mereka terbiasa hidup dalam budaya instan, malas berpikir kritis, dan lebih mengutamakan eksistensi dibanding kontribusi, maka yang terjadi bukanlah kemajuan, melainkan kemunduran yang dibungkus dengan kemasan teknologi.

Kita tidak sedang menolak kemajuan digital, kita hanya sedang mengingatkan agar jangan sampai kemajuan teknologi justru memundurkan kualitas manusia. Media sosial seharusnya menjadi alat, bukan tempat tinggal. Ia bisa menjadi jembatan ilmu, ladang kebaikan, dan ruang berbagi inspirasi, jika digunakan dengan bijak.

Baca Juga :  Fenomena Mati Suri Sebagai Jalan Mengenal Alam Akhirat (Series 2)

Maka sudah saatnya kita semua bertindak. Pendidikan harus kembali ditegakkan bukan hanya sebagai transfer pengetahuan, tetapi sebagai proses pembentukan karakter. Keluarga harus menjadi sekolah pertama yang menanamkan nilai. Dan masyarakat harus menjadi lingkungan yang tidak hanya menyoraki hiburan, tetapi juga menghargai prestasi, kerja keras, dan integritas.

Karena bangsa ini terlalu berharga untuk diserahkan kepada generasi yang tak mengenal arah dan tanggung jawab. Mari kita bangkitkan kesadaran bersama, bahwa masa muda bukan untuk dihabiskan dalam kebingungan, tetapi untuk membangun masa depan yang gemilang.

Salam bahagia
Setyatuhu Paramarta
SobatPena#2 BIN808


Tertarik menulis dan ingin karyamu dimuat juga?
Yuk bergabung dengan komunitas penulis kami!

 

RELATED POSTS
FOLLOW US

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *