Jakarta, – BIN808.COM || Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri akan melaksanakan Operasi Zebra 2025 mulai 17 hingga 30 November 2025 di seluruh Indonesia. Operasi ini bertujuan menekan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, sekaligus meningkatkan disiplin masyarakat menjelang libur panjang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).13/11/2025
Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum. menjelaskan, Operasi Zebra tahun ini akan menitikberatkan pada pendekatan humanis, preventif, dan edukatif, bukan semata penegakan hukum.
“Menjelang libur panjang Nataru, Operasi Zebra 2025 dilaksanakan untuk menyiapkan kondisi tertib berlalu lintas dan membangun kesadaran disiplin masyarakat. Kami juga fokus pada penertiban balap liar serta mengajak komunitas ojek online dan seluruh elemen masyarakat menjadi pelopor keselamatan di jalan,” ujar Irjen Agus di Jakarta, Kamis (13/11/2025).
Kesiapan pelaksanaan operasi disampaikan Kabagops Korlantas Polri Kombes Pol. Aries Syahbudin dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan Tugas Bidang Regident dan Rakernis Gakkum T.A. 2025 di Bandung, Jawa Barat.
Menurut Kombes Aries, Operasi Zebra menjadi bagian penting dalam persiapan Operasi Lilin 2025, dengan fokus pada manusia, kendaraan, serta sarana dan prasarana jalan.
“Operasi Zebra bukan hanya soal penindakan, tapi membangun kesadaran agar masyarakat tertib dan selamat di jalan raya,” jelas Kombes Aries, seperti dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.
Operasi Zebra tahun ini diarahkan melalui tiga sasaran pokok:
- Persiapan Operasi Lilin 2025.
- Analisis situasi Kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas) dalam tiga bulan terakhir.
- Menanggapi fenomena sosial di masyarakat, termasuk penertiban balap liar yang kini menjadi perhatian khusus.
Dalam penjelasannya, Kombes Aries juga menyoroti hasil positif Operasi Patuh 2025, khususnya terhadap kendaraan overload dan overdimension (ODOL) yang kini menjadi perhatian lintas kementerian.
“Penindakan terhadap ODOL kemarin berdampak besar hingga menjadi agenda lintas sektoral di tingkat kementerian,” ujarnya.
Data Pelanggaran dan Perluasan ETLE
Korlantas mencatat, dalam tiga bulan terakhir terdapat 639.739 pelanggaran lalu lintas di seluruh Indonesia. Mayoritas pelanggar merupakan pengendara sepeda motor berusia 26–45 tahun.
Meski target ideal adalah 95 persen penindakan melalui ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) dan 5 persen manual, kenyataan di lapangan masih menunjukkan tingginya tilang konvensional. Karena itu, Korlantas berencana memperluas penggunaan ETLE handheld di wilayah yang belum memiliki kamera ETLE statis.
“Tilang manual tetap bisa digunakan, tapi porsinya hanya 5 persen untuk wilayah yang belum punya ETLE atau pelanggaran yang memerlukan tindakan langsung,” ujar Kombes Aries.
Selain itu, Operasi Zebra 2025 juga menekankan pentingnya pendataan kegiatan melalui Sistem Informasi Satuan Operasi (SISLAOPS) guna membangun database kendaraan nasional yang terintegrasi dengan Samsat.
“Kendaraan yang terjaring akan kami data agar terhubung dengan sistem Samsat saat perpanjangan kendaraan,” jelasnya.
Penegakan Hukum Humanis
Dalam penegakan hukum, pendekatan humanis akan tetap diutamakan. Petugas diarahkan memberi teguran simpatik kepada pengendara yang melakukan pelanggaran ringan.
“Kendaraan yang belum lengkap tidak bisa keluar sebelum dilengkapi. Walau hanya teguran, tetap harus sesuai prosedur. Ini akan kami ekspos agar masyarakat tahu bahwa Operasi Zebra bersifat edukatif, bukan represif,” tegas Kombes Aries.
Korlantas Polri mengajak seluruh masyarakat untuk turut menyukseskan Operasi Zebra 2025 sebagai langkah bersama mewujudkan lalu lintas yang aman, tertib, dan berkeselamatan menjelang Nataru 2025/2026.(Red)

