Serang, Banten , – BIN808.COM || Kepala Desa Petir, Wahyudi, dibuat terkejut setelah mengetahui saldo kas desanya tinggal Rp 47.000. Setelah ditelusuri, terungkap dugaan penggelapan dana desa (DD) tahun anggaran 2025 senilai Rp 1 miliar oleh bendahara desa berinisial YL.
YL, yang menjabat sebagai kaur keuangan, diduga mentransfer dana desa ke rekening pribadinya tanpa sepengetahuan kepala desa. Hingga kini, YL belum ditemukan dan dikabarkan menghilang sejak akhir September 2025.
> “Saya sangat shock karena aliran dana itu mengalir ke rekening pribadi,” ungkap Wahyudi, Jumat (10/10/2025).
Terungkap dari Pemeriksaan Rekening Koran
Kecurigaan muncul saat Wahyudi memeriksa rekening kas desa. Saldo hanya puluhan ribu rupiah. Saat mencoba mengonfirmasi ke YL, ia tidak ditemukan di rumah dan sudah tidak masuk kantor sejak 26 September 2025.
Hilangnya dana desa berdampak besar terhadap pembangunan desa. Berbagai program, termasuk pembangunan fisik dan optimalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), terpaksa tertunda karena dana tidak tersedia.
Warga Dirugikan
Warga Desa Petir menjadi pihak yang dirugikan atas tindakan YL, karena sejumlah program dan kegiatan desa yang seharusnya meningkatkan kesejahteraan dan infrastruktur desa tidak dapat terlaksana. Kepala desa menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat:
> “Secara infrastruktur, ini akan terhambat. Mudah-mudahan masalah ini cepat selesai,” katanya.
Pencairan Dana Diduga Melalui Pemalsuan Tanda Tangan
Camat Petir, Fariz Ruhyatullah, membenarkan adanya dugaan penggelapan. Ia menjelaskan, pada pencairan tahap pertama Maret 2025, YL diduga memalsukan tanda tangan kepala desa untuk mencairkan dana tanpa izin.
Pada pencairan tahap kedua Agustus 2025, YL sudah menghilang bersama dana yang baru dicairkan. Hilangnya dana desa membuat sejumlah program penting terhenti.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Serang agar YL dapat ditindaklanjuti secara hukum. (Red)

