Manokwari, – BIN808.COM|| Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini tidak jatuh dari langit, melainkan lahir dari keberanian, pengorbanan, dan keikhlasan para pahlawan bangsa.”
Demikian kutipan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf, yang dibacakan oleh Kasdam XVIII/Kasuari Brigjen TNI Dian Hardiana, S.I.P., pada Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Aula Makodam XVIII/Kasuari, Senin (10/11/2025).
Meski hujan membasahi bumi Manokwari sejak pagi, semangat prajurit dan PNS Kodam XVIII/Kasuari tidak surut untuk memperingati Hari Pahlawan 2025. Rencana awal pelaksanaan di lapangan dialihkan ke aula, namun suasana sederhana justru menambah kekhidmatan dan rasa haru.
Dalam kesempatan itu, Brigjen TNI Dian Hardiana mengajak seluruh peserta upacara merenungi kembali makna perjuangan para pahlawan yang telah menorehkan sejarah dengan darah dan air mata — bukan demi kejayaan pribadi, tetapi demi masa depan bangsa.
“Hari ini, di bawah langit Indonesia yang merdeka, kita menundukkan kepala penuh hormat mengenang para pahlawan bangsa. Mereka bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini,” ujarnya.
Amanat Mensos juga menegaskan bahwa perjuangan para pahlawan tidak berhenti di masa lalu, melainkan menjadi warisan semangat bagi generasi penerus. Nilai-nilai kesabaran, keberanian, pengabdian tanpa pamrih, dan visi jauh ke depan harus terus hidup dalam diri setiap insan Indonesia, khususnya para prajurit yang bertugas di ujung timur Nusantara.
Suasana semakin khidmat ketika Letda Cba (K) Norberta Lambiwob membacakan naskah UUD 1945, disusul pembacaan pesan-pesan pahlawan oleh Serda (K) Yani Leliana. Suara lantang keduanya menggema di aula, membangkitkan semangat juang dan nasionalisme peserta upacara.
Menutup amanatnya, Kasdam menegaskan kembali pesan Menteri Sosial agar api perjuangan para pahlawan tidak pernah padam meski zaman berganti.
“Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, kini giliran kita menjaga agar nyala perjuangan itu tetap hidup — dengan bekerja, berdampak, dan terus bergerak melanjutkan pengabdian bagi bangsa,” pungkasnya.(Red)
(Pendam XVIII/Ksr)
